Admin Timur
03 Aug 2022
Kapan lagi kan, belanja cinderamata sambil menikmati keindahan filosofis historis dari kain dan bangunan suku Sasak dalam satu tempat?
Timur Adventour Tweet
Jika gunung, bukit, laut dan pantai hingga makanan pedas manis kuah sudah kamu cicipi, jangan berfikir untuk segera menuju bandara internasional Lombok, lalu pulang! Kamu benar benar akan menjadi manusia paling merugi sedunia. Karena, liburanmu tak akan “afdol” kalau kamu tidak berkunjung ke Desa Sukarara, Desa penghasil songket terbesar di pulau Lombok.
Selain itu, jaraknya dari Bandara Cuma 20km. Percaya deh, foto-foto pantai apik nan menawan yang kamu upload di Instagram tidak cukup sebagai bukti kalau kamu sudah main ke Lombok. Karena kamu butuh benda yang membuat liburanmu “nyata” yaitu dengan membawa “buah tangan” atau “oleh-oleh”, minimal kamu mengantongi seutas gelang kain atau sehelai sarung tenun.
Saat memasuki Desa yang terletak di kecamatan Jonggat, Lombok Tengah ini kamu akan menyadari jikalau Desa ini memang ciamik. Tidak hanya indah karena perpaduan warna pelangi yang mencolok dari kain yang disampirkan pada bambu, namun juga karena suasana ‘santai’ para perempuannya yang duduk sembari berselonjoran kaki sambil menenun dengan alat tradisional, entah itu di depan toko souvenir mereka atau di depan rumah. Jadi jangan fikir, kalau perempuan yang menenun disini ‘hanya’ untuk menarik wisatawan, tapi karena menenun memang adalah jati diri perempuan Desa Sukarara.
Lombok mempersembahkan keindahan dua ragam kain tenun tradisional yang tak tertandingi, yakni tenun songket dan tenun ikat. Kain tenun songket memukau dengan kekayaan warna yang memanjakan mata, terbuat dari serat katun yang disulam dengan kemewahan perak atau emas. Sementara, keindahan tenun ikat tercermin dalam kesederhanaan motifnya, yang seringkali hanya terdiri dari garis-garis horizontal atau vertikal. Kecenderungan simpel ini mencerminkan fungsinya yang umumnya dipakai dalam aktivitas sehari-hari masyarakat suku Sasak, mengakar dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Bahan baku kain tenun Lombok dipilih secara khusus, terdiri dari kapas berkualitas yang dipintal menjadi benang halus sebagai elemen utamanya. Benang tersebut kemudian disulap menjadi karya indah melalui proses pewarnaan, memanfaatkan sumber alami seperti dedaunan, akar-akaran, biji-bijian, hingga kulit pohon. Misalnya, warna merah jambu diperoleh dari sari biji pinang, akar mengkudu, atau kulit kayu, sementara warna biru dihasilkan dari tanaman indigofera tinctoria atau tarum. Pewarnaan ini memerlukan beberapa hari untuk mencapai kekeringan benang setelah direndam dalam berbagai campuran warna.
Proses pembuatan kain tenun Lombok tidak hanya memperlihatkan keindahan bahan dan warna yang digunakan, tetapi juga keberlanjutan tradisional dalam penggunaan alat-alat sederhana. Alat pemintal benang masih menggunakan pohon bambu yang dirakit dengan benang, menyerupai roda yang dapat diputar secara manual oleh penenun. Setelah benang berwarna, proses penenunan dimulai, membutuhkan waktu yang cukup lama, antara dua minggu hingga satu bulan, bergantung pada kompleksitas motif dan ukuran kain yang diinginkan.
Warisan keterampilan menenun di Lombok turun-temurun, disampaikan dari generasi ke generasi, dari orang tua atau kakek nenek kepada anak perempuan mereka. Keahlian ini menjadi pondasi kuat yang memelihara tradisi dan keindahan kain tenun Lombok, mempertahankan keberlangsungan budaya dan identitas lokal yang kaya.
Setiap perempuan di Sukarara yang ingin menikah “Wajib” bisa menenun kain. Nantinya, hasilnya akan diberikan kepada calon suaminya. Dalam tradisi Sasak, perempuan yang sudah menikah harus menggunakan songket yang merupakan simbol langgeng. Kain tenun sendiri bagi suku Sasak memiliki makna “kehidupan”. Kamu pasti setuju dengan filosofi ini, selain perempuan memang adalah “pewarna kehidupan bagi ummat manusia” namun juga, karena membuat sehelai kain butuh dedikasi, ketelitian, kesungguhan, dan kesabaran tingkat tinggi persis sama seperti hidup.
Kamu juga harus tau, kalau sehelai kain tenun dalam budaya Sasak sangatlah sakral, bukan hanya karena maknanya yang dalam, namun juga sebagai simbol sebuah kasta. Malahan, ada sebuah ritual khusus yang dilakukan sebelum membuat kain tenun khusus untuk anak yang baru lahir.
Warna kain di Desa Sukarara memang cantik dengan motif yang beragam. Kamu bisa menemukan kain hitam polos pekat seperti warna batu, atau menemukan 3 sampai lebih dari 5 warna dalam satu kain. Karena Sentral Kain tenun Lombok ada disini, kamu bisa menemukan lebih dari 20-an corak yang punya filosofi, simbol dan fungsi yang berbeda-beda.
Jangan pusing, walaupun ada puluhan warna dan motif yang membuat matamu menari-nari dan dompetmu menangis. Coba fikirkan untuk siapakah kain yang akan kamu beli. Lalu, tentukan dompet kamu termasuk kasta yang mana, satu, dua atau malah tiga?
Sesuai namanya, ini adalah kasta untuk kamu pemilik budget liburan diatas rata-rata, kamu bisa saja beli kain yang mana saja. Tapi, gak ada salahnya kamu memilih motif Subahnale yang punya makna ‘dalem banget’ yaitu “keikhlasan dan kesabaran” serta sebagai bentuk “berserah diri ke yang Maha Kuasa”. Kain ini memang punya aura mewah. Ada garis geometris segi enam dengan isian corak bunga seperti Kenanga atau Tanjung dipadu dengan motif abstrak lainnya dalam satu kain.
Kain tenun Subahnale ini dinamakan demikian soalnya konon, orang yang pertama kali membuat motif ini sangat terkesima melihat hasil karyanya sendiri. Sehingga ia mengucapkan kalimat Subhanallah secara berulang-ulang. Karena motifnya yang eksotis, Subhanale masuk dalam jajaran kain tenun yang punya harga fantastis, mulai dari harga 200 ribu hingga jutaan rupiah.
Jika budget bukan hal yang berarti dan kekeuh ingin memberikan orang tercinta hadiah, sepeti ibu dan ayah. Kamu bisa memilih motif Bonjor Kemalu dan Belimbing yang menyerupai sulur-sulur panjang yang memang dibuat khusus untuk laki-laki. Atau untuk ibundamu dirumah, kamu bisa membelikan beliau motif kembang empet, dan keker yang punya warna cerah.
Saking kaya dengan makna dan doa, bagi kamu yang sudah atau akan menikah, tidak ada salahnya menghadiahi pasangan atau kawan terbaikmu kain dengan motif bulan berkurung. Sebuah kain yang melambangkan kesyukuran ini biasanya dikenakan saat pasangan yang sudah menikah berbulan madu.
Tenang, kalau kamu masih jomblo ada juga kain tenun yang dipercaya bisa menarik nasib baik bagi pemakai kain tersebut, yaitu kain dengan motif Tokek. Eits….jangan sangsi dulu, suku Sasak punya kepercayaan jika Tokek adalah hewan pembawa keberuntungan. Jadi, harapannya saat, kamu memakai kain dengan motif tersebut nasib baik akan terus nempel padamu seperti Tokek. Siapa tahu saat kamu memakai kain tenun dengan motif Tokek, mendadak jodohmu bisa muncul kan?
Tapi, wajar saja jika kain tenun Desa Sukarara harganya mahal, untuk membuatnya butuh skill yang mumpuni dan dedikasi waktu hingga berbulan-bulan untuk selembar kain. Terlebih lagi, rata rata kain dengan harga cukup mahal ini bukan hanya karena menggunakan benang emas dan perak. Tapi juga benangnya di celup menggunakan pewarna alami. Misalnya cokelat kemerahan didapat dari pohon Mahoni, dan ungu violet dari kulit manggis. Warna-warna alami ini akan memberikan warna yang kalem. Selain itu teknik pencelupan juga membutuhkan ketelitian super untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Sejujurnya, kamu tetap worth it kok, mengeluarkan uang yang tidak bisa dibilang sedikit untuk selembar kain. Karena kamu sebenarnya gak hanya membeli kainnya, namun juga karya seni luar biasa, kekayaan historis, serta doa-doa yang diharapkan sang penenun kain tersebut.
Jika budget-mu memang sangat-sangat tipis, membuat hati meringis, tidak perlu khawatir untuk tidak membawa sehelai kain cantik dari Desa Sukarara. Kamu bisa memilih sarung dengan motif dan warna bermacam-macam. Sarung sendiri sangat kental dengan budaya Sasak, umumnya sarung di Lombok juga digunakan untuk Shalat. Jadi kenapa tidak menghadiahi si Dia dengan Sarung yang bisa dipakai untuk beribadah?
Walaupun harganya jauh lebih murah, dan kebanyakan bahan pembuatnya menggunakan benang dengan pewarna sintetis. Kamu tidak perlu takut sarung ini luntur, benangnya terberai, atau bertekstur kasar. Memang, harganya dibawah Rp 80.000. tapi dijamin kualitasnya tak kalah yahud dengan kain-kain level atas sebelumnya.
Habis belanja saatnya pulang? Nanti dulu…
Di desa Sukarara, kamu tidak hanya disuguhi warna-warni kain tenun bak pelangi, kamu juga dapat melihat dengan jelas bangunan ikonik di pulau Lombok ini, yaitu sebuah Lumbung untuk menaruh persediaan padi yang juga merupakan inspirasi motif songket Desa Sukarara. Bangunan dengan atap jerami ini punya fondasi kayu tinggi, yang dimana kolong bagian bawahnya dibuat seperti berugak, sehingga sangat multifungsi.
Afdolnya, kamu bisa meminjam baju adat Sasak dari warga setempat, lalu kamu bisa berfoto diatas bangunan ini. Selain belanja dan cuci mata, kamu sekaligus bisa punya foto dengan background yang sarat unsur sejarah dengan balutan kain mewah. Jika di daerah wisata pada umumnya dikenakan biaya, di Desa Sukarare, Gratis dong.. kamu tinggal siap berpose sambil merasakan pengalaman nyata berkeliling Desa menggunakan pakaian adat suku Sasak.
Untuk fasilitas, Desa Sukarara tidak perlu diragukan, ada toilet dan Masjid yang siap kamu gunakan. Kamu juga tidak perlu takut belanja lalu lupa sholat. Di kecamatan Jonggat saja, yang juga merupakan tempat Desa ini berdiri, ada sekitar lebih dari 117 masjid yang tersebar. Otomatis suara adzan akan jelas terdengar.
Gimana, jadi siap belanja kan?
Karena Desa wisata Sukarara tidak hanya tercipta untuk mereka yang punya dompet klimis, tapi juga untuk kamu yang isi dompetnya sedap-sedap meringis.
Lokasi: Kab. Lombok Tengah. Cek Google Maps
Jam Aktif : Setiap Hari s/d pukul 06.00pm
Akses Jalan: Hotmix
Fasilitas: Toilet, Mushola
Tiket Masuk: –
Parkir: Free
Tempat Makan: Ada, warung lokal
Di update dan pembaharuan foto: Kamis, 28 Maret 2024
Kamu dapat memilih penerbangan langsung dari berbagai kota di Indonesia menuju Bandara Internasional Lombok. Dari sana, berbagai opsi transportasi umum, seperti taksi dan bus Damri, dapat dipilih untuk perjalanan menuju Mataram atau Senggigi. Selain melalui udara, kamu dapat mencapai Lombok melalui kapal feri atau kapal cepat dari Bali dan Sumbawa. Pelabuhan Lembar melayani kapal feri dari Padang Bai, Bali, sementara Pelabuhan Kayangan di timur Lombok melayani kapal dari Sumbawa.
Agar mendapatkan kombinasi sempurna antara cuaca yang cerah dan keramahtamahan lokal yang hangat, bulan Mei hingga September menjadi pilihan yang tak terbantahkan. Dalam pelukan hangat matahari tropis, di bawah angin sepoi-sepoi, tersimpan kenangan yang tak terlupakan di pulau yang berjuluk seribu masjid ini.
Ketenangan pantai-pantai pasir putih yang menakjubkan, keindahan alam yang memikat dengan Gunung Rinjani yang megah, serta kehangatan budaya lokal yang kaya akan tradisi, merupakan beberapa hal yang membuat Lombok terkenal. Ada juga gili-gili yang keindahannya belum sering terjamah manusia. atau, air terjun yang besar dan tinggi sekali. Karena itulah, ada banyak yang bilang bahwa Lombok itu surga: indah, nyaman, aman dan tentram!
Menentukan durasi ideal untuk liburan ke Lombok sangatlah subjektif, tergantung pada preferensi dan rencana petualang. Namun demikian, bagi kamu yang ingin merasakan keindahan pulau ini secara mendalam, menghabiskan waktu minimal 5 hingga 7 hari mungkin menjadi pilihan yang tepat. Durasi ini memungkinkan untuk menjelajahi berbagai atraksi alam Lombok seperti pantai-pantai memikat, mendaki Gunung Rinjani, mengeksplorasi kawasan desa adat, serta merasakan kehidupan lokal yang autentik.
Pentingnya menggunakan pemandu khusus saat liburan di Lombok sangat tergantung pada kompleksitas rencana perjalanan dan tingkat kenyamanan serta keamanan yang diinginkan oleh petualang. Bagi kamu yang baru pertama kali menjelajahi pulau ini atau memiliki minat khusus dalam aktivitas seperti pendakian Gunung Rinjani, memiliki pemandu lokal dapat memberikan panduan yang berharga serta memastikan pengalaman yang lebih aman dan terarah. Namun, bagi yang memiliki pengalaman yang lebih mendalam atau memilih untuk menjelajahi destinasi wisata yang lebih umum, navigasi tanpa pemandu khusus pun masih memungkinkan.
Pemilihan transportasi lokal tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing petualang. Untuk mengeksplorasi destinasi populer seperti pantai-pantai atau desa-desa adat, menyewa sepeda motor dapat menjadi opsi yang praktis dan fleksibel, memungkinkan akses mudah ke berbagai tempat dengan biaya yang terjangkau. Namun, bagi kamu yang ingin menikmati perjalanan dengan kenyamanan lebih, layanan private transport dari Agen perjalanan atau Taksi Online juga tersedia, meskipun perlu diperhatikan bahwa biayanya mungkin sedikit lebih tinggi.
Dapatkan tips tentang waktu berkunjung terbaik, cara berkeliling, dan atraksi yang wajib dikunjungi saat liburan di pulau Lombok.
Lihat semua artikel…
Home Tentang Destinasi Semua Destinasi Lombok Sumbawa Labuan Bajo Sumba...
Bukit Merese dijuluki sebagai tempat terbaik untuk jatuh cinta. Tidak...
Nggak cuman pantainya yang seperti syurga, sate Lombok juga punya...
Rancang rencana perjalanan kamu dengan maksimal dan terorganisir melalui layanan konsultasi gratis bareng tour planner/tour konsultan kami.
Dapatkan informasi gratis melalui e-mail seputar pariwisata Indonesia Timur
Design by Lombok Destinations
Copyright © 2024. All rights reserved